sulsel99news.id,Makassar –Kasus kematian Siswa bernama Basman Nafa yaskura (15) di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Islam Athirah di Kota Makassar menyimpan berbagai kejanggalan.
Hal ini diungkapkan Paman Korban Andy Setiadi saat di temui di RS Bhayangkara , ia mengatakan beberapa hal yang dianggapnya janggal.
“Terakhir informasi saya dapat sepatunya ada dimusholah, tasnya ada di kamar mandi, terpisah,” Ungkapnya.
Selain Tas dan sepatu yang ditemukan di dua tempat yang berbeda, Andy juga menyebut luka yang terdapat pada tubuh korban juga tidak wajar.
“yang kita bingung biasanya kan kalau logikanya orang jatuh, pasti kepalanya yang paling parah juga ada pendarahan apa, ini kakinya yang hancur, telapaknya, terus tangan, sini patah terus disini juga patah (bagian kedua lengan), tulang ekor juga , terus belakangnya itu memar biru-biru semua,” Jelasnya sambil menunjukkan titik-titik luka korban.
Bahkan, dari hasil pengamatan di tubuh korban, ia juga melihat beberapa bagian yang memiliki luka memar, yakni ada bagian badan dan kukunya.
“Saya kurang tau tapi dari hasil yang saya foto ada semua itu biru-biru, badannya, Kukunya, ada kuku ibu jarinya sebelah kiri kalau tidak salah yang mau tercabut, terus kuku lainnya juga biru juga,” Imbuhnya.
Andy juga menjelaskan ibu korban yang berusaha menghubungi mendapati koordinat GPS yang di miliki korban sempat berada di daerah Taeng Kota Makassar.
“GPS Sampai ke taeng, makanya ibunya terlambat ke rumah sakit, saya kurang tau entah ada dia temani Komunikasi kesana atau ada chatnya disana, akhirnya posisi Gpsnya lari kesana. yang jelas untuk titik koordinat kita Wallahu alam kita gak tau,” Terangnya.
Pegawai PDAM Kota Makassar ini juga mengatakan saat ini pihaknya (Keluarga) keberatan dengan tingkat keamanan sekolah yang di nilainya kurang.
“Kalau kita sih agak keberatan dengan kondisi sekolah kayak Athirah dengan sistem pengamanan sampai ada siswanya bisa terjadi seperti ini. sekolah besar seperti Athirah otomatis kan pengamanannya ini sudah luar biasa,”
Terkait informasi lokasi jatuhnya korban yang disinyalir berasal dari lantai 8 sekolah, ia menyebut masih simpang siur.
“Saya kurang tau dari lantai 8 karena simpang siur ada yang bilang lantai 6 ada yang bilang lantai 8 dari pihak sekolah,kita belum pernah komunikasi dengan pihak sekolah terakhir saya komunikasi dengan guru dengan ketua komite dengan kepala sekolahnya semua tadi di UGD RS Akademis,” Pungkasnya. (Awal)