Opini  

Opini: Spirit Doll, Tren Kesesatan Yang Membahayakan Akidah Umat

Oleh: Suriani, S.Pd.I (Pemerhati Kebijakan Publik)

Latah, kata yang tepat untuk menggambarkan karakter sebagian masyarakat di negeri ini. sikap latah sekedar mengikuti apa yang tengah menjadi tren tanpa menakar baik buruknya tren tersebut. Acapkali tren di luar nalar sehat pun diikuti dengan hanya sekedar mendapat predikat keren. Terlebih di era teknologi seperti sekarang ini, sebaran informasi dan perubahan tren mode sangat cepat menyebar ke khalayak.

Kini tengah marak tren pengadopsian boneka arwah di beberapa kalangan masyarakat. Boneka arwah atau yang lebih akrab dikenal dengan sebutan spirit doll diadopsi sejumlah artis tanah air. Tak hanya memilikinya, spirit doll bahkan dirawat selayaknya orangtua merawat anaknya. Mereka bahkan membagikan momen kebersamaan mereka dengan boneka tersebut di kanal-kanal media sosial miliknya.

Tindakan sejumlah publik figur tersebut mengundang respon beragam dari warganet yang menyaksikannya. Mereka yang memutuskan untuk mengadopsi spirit doll tersebut beralasan bahwa boneka itu bagi mereka memiliki arwah layaknya bayi atau manusia pada umumnya. Ada juga yang mengklaim bahwa boneka itu hidup dan akan tumbuh menjadi besar. Bahkan ada yang memperlakukan bonekanya seperti bayi sungguhan, diberi makan, minum, diajak berbicara hingga di bawah berjalan-jalan.

Spirit Doll, Sesat dan Menyimpang

Keberadaan boneka arwah telah ada sejak zaman dahulu kala. Boneka tersebut biasanya digunakan dalam ritual pemujaan dan keagamaan seperti doa dan meditasi. Boneka arwah ini sering diletakkan di altar, digunakan di gereja atau menjadi objek pengabdian. Bentuk dari boneka arwah tersebut beragam, seperti patung tokoh suci, leluhur, malaikat dewa dan dewi.

Di era modern seperti sekarang ini, spirit doll digunakan sebagai metode penyembuhan atau healing. Proses penyembuhan tersebut dilakukan dengan membuat sendiri spirit doll sesuai dengan keinginan. Proses pembuatan dan perawatan boneka ini diyakini dapat menyembuhkan batin seseorang.

Pada tahun 2006, seorang seniman bernama Barb Kobe membuat kelas yang ia beri nama Medicine Dolls: How to Make Healing Dolls for Yourself. Ia membuat kelas itu karena yakin bahwa membuat boneka dapat membantu seseorang untuk sembuh pada tingkat fisik, emosional, mental dan spiritual. (IDNTimes.com, 05/01/2022)

Spirit doll awal mulanya berkembang di Thailand yang disebut sebagai Luk Thep atau malaikat anak. Luk Thep di Thailand diyakini berisi roh halus yang membawa keberuntungan dan kemakmuran di masa depan. Luk Thep ini bahkan menjadi bagian hidup bagi sebagian besar masyarakat Thailand. (Kontan.co.id, 06/01/2022)

Baca Juga  Opini: Bias Hukum, Penista Islam Selalu Berulang

Dilansir CNBC Indonesia pada Senin (03/01) Furi Harun, Mother of Spirit Doll sekaligus kolektor dan penjual boneka arwah memaparkan boneka arwah yang ia koleksi diisi arwah atau roh orang yang sudah meninggal. Sejumlah pelanggan yang telah membeli boneka darinya meminta agar bonekanya diisi dengan arwah yang dipercaya akan memberi keberuntungan bagi pemiliknya uang sudah merawatnya dengan baik. Harga spirit doll beragam, mulai dari ratusa ribu hingga puluhan juta.

Merespon fenomena tersebut, Psikolog Stephani Raihana Hamdan menjelaskan bahwa dirinya belum menemukan riset untuk menjelaskan hal tersebut. Dugaan sementara, hal itu didasari oleh kebutuhan terkait dengan nurturing yakni keinginan untuk merawat, karena memang pada dasarnya manusia memiliki kebutuhan ingin merawat generasi baru, dalam hal ini bayi. (CNNIndonesia.com, 03/01/2022)

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Cholil Nafis mengatakan, ketika boneka dipersepsikan sebagai anak yang hidup bernyawa yang dibeli dengan harga puluhan juta tentu berlebihan, mubazir dan Israf, hukumnya haram dalam Islam. Menurutnya lagi, jika boneka dijadikan tempat persemayaman arwah juga haram hukumnya. (iNews.id, 05/01/2022)

Lemahnya Perlindungan Akidah Umat

Lebih tepatnya kemunculan spiril doll tak hanya sekedar tren, tapi terdapat juga muatan penyesatan akidah bila merujuk latar belakang dan tujuan kepemilikan boneka arwah tersebut. Jika dorongan untuk memiliki boneka arwah itu sebagai jimat yang diyakini akan mendatangkan keberuntungan maka jelas hal tersebut mengantarkan pada kesyirikan. Termasuk jika meyakini bahwa arwah yang bersemayam dalam tubuh boneka tersebut bisa memberikan kenyamanan dan keamanan jelas hal demikian telah sangat jauh menyimpang dari ajaran Islam.

Mengadopsi spirit doll dengan dalih sekedar ingin merawat dan memperlakukannya bak bayi tanpa diisi dengan arwah pun merupakan tindakan yang keliru. Hal yang demikian justru akan mengakibatkan pelakunya berpotensi mengidap perilaku yang tak normal, atau yang sering disebut gangguan mental. Akan jauh lebih tepat jika keinginan untuk merawat bayi ditempuh dengan jalan menikah sehingga bisa memiliki anak sungguhan atau mencurahkan perhatian untuk menghidupi anak-anak yatim.

Memang benar, dalam diri manusia Allah berikan kebutuhan-kebutuhan naluri yang memelurkan adanya pemenuhan. Salah satu kebutuhan naluri yang berkenaan dengan hal ini adalah naluri melestarikan jenis (gharizah an-nau’). Perwujudan dari naluri ini adalah rasa berkasih sayang, rasa ingin diperhatikan, ketertarikan terhadap lawan jenis, hasrat seksual juga keinginan untuk memiliki keturunan, merawatnya dan menyayanginya.

Baca Juga  Pendidikan Karakter Untuk Membangun Peradaban Bangsa

Jika kebutuhan naluri melestarikan jenis ini disalurkan dengan merawat boneka yang kemudian diyakini memiliki perasaan, butuh makan, minum dan kasih sayang bukankah ini adalah bentuk pemenuhan naluri yang menyimpang?

Fenomena ini juga tak bisa dipisahkan dari prinsip kebebasan yang diadopsi oleh masyarakat. Meski telah sangat nyata spirit doll ini bertentangan dengan akidah Islam dan merupakan dosa besar namun tren perusak akidah ini sulit untuk dihentaskan. Oleh negara setiap individu telah diberikan hak untuk melakukan apa saja yang mereka kehendaki selama tidak melanggar hak orang lain dan menimbulkan bahaya.

Dalam hal ini, memiliki boneka arwah adalah hak tiap orang yang menghendakinya. Selama keberadaan spirit doll ini di sisi seseorang tidak mengganggu juga tidak menimbulkan bahaya bagi orang lain maka negara akan membiarkan dan tak ada payung hukum yang membatasi ataupun menghalanginya.

Alhasil, bagi negara yang menerapkan sistem demokrasi dengan jaminan kebebasan bagi tiap individu tidak bisa mencegah keberadaan spirit doll membersamai masyarakat. Belum lagi jika dipandang spirit doll ini bisa menjadi komoditi yang bisa dikomersialkan dan menghasilkan keuntungan materi, keberadaannya justru dipastikan akan tetap ada bahkan akan diadakan dalam jumlah yang jauh lebih besar.

Pengabaian negara dari segala bentuk upaya pengrusakan akidah umat akan menyebabkan akidah umat berada dalam jurang bahaya. Jika tak dicegah akan semakin banyak kaum muslimin yang terjerat dalam kesyirikan. Terlebih pada kondisi lemahnya pemahaman umat Islam terhadap agamanya menjadikan mereka bertindak sebatas mengikuti tren kekinian, tanpa mengetahui kedudukan hal tersebut dalam Islam.

Melindungi Akidah Umat Dengan Totalitas Dalam Ketaatan

Dahulu, masyarakat Indonesia masih dalam kegelapan dengan menganut paham animisme dan dinamisme. Lalu datang Islam memberi petunjuk cara menyembah dan beribadah yang benar, yakni meninggalkan penyembahan kepada makhluk dan menyembah hanya kepada Allah saja. Petunjuk Islam ini kemudian memberi cahaya bagi masyarakat Indonesia yang kemudian mengantarkan mereka menjadi insan-insan yang kuat secara spiritual dan bagus dalam berperilaku.

Allah swt berfirman:
“Alim Lam Ra. (ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu (Muhammad) agar engkau mengeluarkan manusia dari kegelapan kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Maha Perkasa, Maha Terpuji.” (QS. Ibrahim: 1)

Baca Juga  Pentingnya Pendidikan Sains Guna Menciptakan Generasi Emas yang Berdaya Saing Global

Karenanya, bagi seorang muslim mempercayai keyakinan di luar dari Islam adalah dosa besar. Termasuk menyandarkan keselamatan, rezeki, ajal dan ketenangan kepada selain Allah haram dalam Islam. Sebab segala apa yang menimpa manusia di dunia adalah kehendak Allah. Kepada Allah sajalah umat Islam wajib untuk bersandar dan berserah diri dan bersabar atas setiap ujian yang Allah berikan atas mereka.

Spirit doll jika semakin banyak peminatnya akan membuat umat jauh dari petunjuk dan cahaya Islam. Umat Islam akan kembali ke masa kejahiliyaan, kegelapan dan kesesatan. Tak hanya itu, mengambil arwah (syaithan) sebagai teman akan menjauhkan umat dari ketaatan kepada Allah. Demi capaian kesenangan dunia umat akan menghalalkan segala cara termasuk menjerumuskan diri mereka pada perbuatan yang menyimpang.

Tren bathil ini wajib untuk dihentikan baik oleh individu, masyarakat maupun negara agar umat terselamatkan dari kesyirikan. Setiap individu muslim wajib untuk memperkuat keimanan mereka kepada Allah, meningkatkan ibadah seperti mendekatkan diri dengan ayat-ayat Allah sebab salah satu fungsi Al-Qur’an adalah sebagai as-Syifa’ (penyembuh).

Masyarakat juga harus senantiasa menghidupkan budaya nasehat menasehati jika nampak ada perilaku menyimpang, dan menghindari sikap reaktif, tidak menyebarkan suatu informasi dengan wasilah apapun jika terbukti hal tersebut menyimpang dari ajaran Islam.

Dan yang tak kalah penting adalah peran negara, yang wajib untuk melindungi akidah umat dari berbagai hal yang dapat merusaknya. Negara tidak boleh memberikan jaminan atas kebebasan berperilaku dan beragama, sebab itu hanya akan menggiring umat untuk melakukan penyimpangan terhadap perilaku dan berkeyakinan. Perilaku dan penguatan terhadap agama harus diatur dengan aturan yang berasal dari Allah swt, sebab Allahlah yang menciptakan manusia dan memberi naluri dalam dirinya. Juga hanya Allah yang berhak mengatur ibadah sebab Allah jugalah yang menurunkan Islam sebagai agama yang sempurna bagi semesta alam.

Inginkan kebahagiaan umat Islam wajib kembali kepada aturan Islam yang agung dan paripurna. Bukan menghamba kepada manusia maupun golongan jin. Umat Islam wajib menjauhi tren sesat spirit doll ini, karena hanya memberi mudarat yang banyak. Satu-satunya yang diberi keuntungan dari tren ini adalah pedagang boneka arwah, sementara umat Islam tak memperoleh apapun selain terjebak pada dosa dan kejahilan.