Opini  

Opini: Dugaan Permainkan Agama

Oleh Putri Wulandari Amd.Keb

Kasus penistaan agama kembali terulang, kali ini penistaan agama di lakukan oleh seorang politikus dari partai demokrat berinisial FH yang menulis cuitan di akun twiternya “kasihan sekali Allah mu ternyata lemah harus dibela, kalo akusih Allah ku luar biasa maha segalanya dia lah pembelaku selalu dan Allah ku tidak perlu dibela” .

Neberapa waktu yang lalu juga terjadi penistaan agama yang dilakukan oleh seseorang berinisial MKC yang mengatakan di akun yutubnya “ bahwa kitab kuning yang di ajarkan di pondok pesantren menyesatkan dan menimbulkan paham radikal, dan dia juga mengatakan bahwa Nabi Muhammad itu di kerumuni jin, dekat dengan jin dan tidak satupun ayat yang menyatakan Nabi Muhammad dekat dengan Allah” dan lain-lain, tidak hanya di dalam negeri kasus penistaan agama islam juga sering terjadi di luar negeri seperti yang dilakukan oleh negara Denmark, Prancis dan lain-lain.

Baca Juga  Opini: Spirit Doll, Tren Kesesatan Yang Membahayakan Akidah Umat

Setiap kali kasus penistaan agama ini terjadi ummat islam dan ulama-ulama sering melakukan aksi untuk membimbing pemahaman ummat agar terselamatkan aqidahnya dan para ulama juga sering membongkar makar-makar, maksud dan tujuan para penista agama tersebut dalam melakukan aksinya kepada ummat islam yang awam bahwa kalimat-kalimat yang diucapkan para penista agama itu adalah sesat, salah dan berpotensi merusak aqidah ummat. Sesungguhnya di zaman terahir ini banyak yang melakukan segala macam cara untuk memviralkan dirinya dan untuk mendapatkan dunia, salah satunya dengan memanfaatkan agama dan mempermainkan agama, seperti dalam sair orang arab “jika ingin terkenal maka kencingilah air zam-zam”. Di zaman terahir ini jika ingin terkenal maka lakukanlah hal yang gila.

Baca Juga  Opini: PTM Terbatas Lagi? Butuh Solusi Tuntas Atasi Pandemi

Walaupun ummat islam sering melakukan aksi protes baik lewat dakwah, tulisan bahkan aksi turun kejalan pun tetap saja kasus penistaan agama masih saja terulang bahkan ada yang membelanya. Ini kembali menyadarkan hati dan pikiran kita bahwa kekuatan individu atauapun kelompok organisasi belum mampu untuk melindungi agama ini dari musuh-musunya. ummat islam butuh kekuatan yang lebih kuat lagi yaitu kekuatan negara dalam menghukum para penista agama, jika kekuatan ratusan ummat islam yang melakukan aksi masih belum mampu menghentikan para penista agama, maka dengan adanya peran negara yang menerapkan hukum Allah (Syariah Islam) insyaa Allah mampu menghentikan munculnya para penista agama, sebab hanya dalam negara yang menerapkan hukum Allah lah yang akan memberikan efek jera bagi para penista agama dengan hukuman mati.

Inilah yang ummat butuhkan di zaman terahir ini untuk menolong agama Allah dari serangan-serangan pemahaman-pemahaman salah dan sesat dari para penista-penista agama. Yaitu kekuatan sebuah negara yang menerapkan hukum islam yang akan menghukum para penista agama dengan hukuman yang menjerakan, selain itu kita juga menolong agama Allah dengan kekuatan lisan dan do’a semoaga Allah SWT senantia menjaga Agama islam yang mulia ini, menjaga Nabi Muhammad SAW, syariah-NYA, para ulama dan ummat islam dimanapun meraka berada. Sebab jika kita diam saja tidak melakukan aksi apapun ketika agama ini di nista, ikut memperjuangkan syariah saja tidak, menolong agama Allah lewat lisanpu berat, mendo’akan keselamatan untuk agama islam pun enggan maka ingatlah pesan Buya Hamka “jika agamamu dihinia dan kau diam maka gantilah bajumu dengan kain kafan (buya hamka). Allahu a’lam bissawab

Baca Juga  Pendidikan Karakter Untuk Membangun Peradaban Bangsa