BONO.99NEWS.ID. – SINJAI
KPPN Sinjai mengadakan Focus Group Discussion (FGD) dengan para Penyalur Dana Ultra Mikro (UMi) lingkup Kabupaten Sinjai di ruang rapat KPPN Sinjai, Rabu (21/9/2022).
Acara tersebut dihadiri oleh Pimpinan PT. Pegadaian Sinjai bapak Ibrahim Yusuf, Pimpinan Koperasi Mitra Dhuafa Cabang Sinjai Yana Suryana, Pimpinan Unit PT. PNM Kajuara Khusnul Khoiron, Pimpinan Unit PT. PNM Sinjai Selatan Andi Nurafifah dan Pimpinan Unit PT. PNM Sinjai Utara Enjely.
Sambutan FGD disampaikan oleh Arif Kurniadi selaku Kepala KPPN Sinjai yang baru menjabat sekitar 5 bulan yang lalu.
Dalam sambutannya dia menyampaikan bahwa FGD ini merupakan agenda pertama di KPPN Sinjai sebagai wujud tanggung jawab bersama dalam rangka meningkatkan kinerja penyaluran pembiayaan UMi.
Pembiayaan UMi merupakan representasi kehadiran negara secara nyata dalam mendorong peningkatan usaha para pelaku usaha ultra mikro yang membutuhkan pendanaan secara mudah dan cepat sehingga dapat menguatkan kemandirian berusaha dan kesejahteraan para pelaku usaha ultra mikro tersebut.
“FGD ini merupakan agenda pertama di KPPN Sinjai sebagai wujud tanggung jawab bersama dalam rangka meningkatkan kinerja penyaluran pembiayaan UMi. Pembiayaan UMi merupakan representasi kehadiran negara secara nyata dalam mendorong peningkatan usaha para pelaku usaha ultra mikro yang membutuhkan pendanaan secara mudah dan cepat sehingga dapat menguatkan kemandirian berusaha dan kesejahteraan para pelaku usaha ultra mikro tersebut,” kata Arif Kurniadi dalam sambutannya.
KPPN memiliki kepentingan untuk memastikan penyaluran dana UMi ini efektif kepada penerima manfaat (debitur) UMi karena peran KPPN sangat strategis selaku Kuasa Bendahara Umum Negara yang diwujudkan dalam bentuk monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan penyaluran dana UMi secara periodik (semesteran).
Materi FGD penyalur UMi disampaikan oleh Edhi Purnomo selaku Kepala Seksi Bank KPPN Sinjai, beliau menyampaikan hasil monitoring dan evaluasi ketepatan data dan keekonomian debitur semester I tahun 2022.
“Jangan sekedar menyalurkan dana UMi, namun debitur/nasabah tetap harus dipantau, didampingi dan diberikan pelatihan agar usahanya tetap maju sehingga kesejahteraan meningkat,” tutur Edhi.
Lanjutnya, “Para Penyalur UMi harus ikut mengawasi bagaimana tingkat keekonomian pribadi dan keekonomian usaha tetap terjaga karena ini menjadi indikator kemanfaatan bantuan dana UMi”.
Kemudian acara diakhiri dengan sesi tanya jawab dan sharing session dengan para pimpinan Penyalur UMi dengan kesimpulan masing-masing Penyalur UMi akan membuat form pengawasan tingkat keekonomian usaha yang nantinya akan menjadi alat untuk memberikan pendampingan yang lebih terhadap usaha debitur.