Sebuah Video Viral Durasi 34 Detik Anak SMP 3 SungguMinasa Gowa Sulsel Jadi Korban Perundungan Ditonton Teman Sekelas

Ilustrasi perundungan siswa. Siswa SMP 3 Sungguminasa Gowa jadi korban perundungan di Kabupaten Gowa Sulsel video ini Viral di media sosial.

Sulsel.99news.id,Gowa –Viral video memperlihatkan aksi perundungan antara siswa SMP 3 Sungguminasa di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), Rabu (28/8/2024)

Video perundungan ini pun viral di grup whatsapp dan media sosial.

Video berdurasi 34 detik itu memperlihatkan perkelahian antara dua siswa di dalam kelas.

Terlihat seorang siswa laki-laki SMP menganiaya temannya di dalam kelas.

Ironinya, beberapa siswa lainnya hanya menonton insiden perundungan itu dan tidak melerai.

Baca Juga  Guru Al-Qur'an Sekolah Islam Athirah Sukses Gelar Rapat Kerja Tahun 2023-2024

Plt Kasi Humas Polres Gowa, Ipda Udin Sibadu, membenarkan adanya video perundungan viral tersebut. 

Menurutnya, peristiwa tersebut terjadi dua minggu lalu dan telah diselesaikan secara internal oleh pihak sekolah.

“Iya, itu kejadiannya sudah dua minggu lalu dan sudah didamaikan oleh pihak sekolah,” ujarnya. 

Kata dia, tidak ada laporan resmi yang masuk ke Polres terkait kejadian ini.

Baca Juga  Polres Pelabuhan Makassar Mediasi Kasus Dugaan Tindak Pidana Penggunaan Surat Palsu

Sebab lanjut dia, semuanya telah diselesaikan secara internal oleh pihak sekolah, termasuk oleh guru Bimbingan dan Konseling (BK).

Ia menambahkan bahwa dalam kasus seperti ini, pihak sekolah bertanggungjawab memberikan bimbingan kepada siswa dan menangani permasalahan terjadi di lingkungan sekolah. 

Selain itu, sekolah juga berkolaborasi dengan pihak kepolisian untuk memberikan penyuluhan guna mencegah terjadinya tindakan yang merugikan siswa.

Baca Juga  Kebakaran di Bandara Sultan Hasanuddin, Penerbangan Tak Terganggu?

“Jadi terkait hal begini, guru memberikan bimbingan kepada para siswa di sekolahnya, kemudian juga dengan bantuan aparat kepolisian . Sekolah memberikan pendidikan penyuluhan untuk menghindari kegiatan merugikan siswa itu sendiri,” jelasnya.

Ipda Udin membeberkan kejadian tersebut dipicu oleh kesalahpahaman antara siswa, dan pihak sekolah telah menyelesaikan permasalahan ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *