MAJENE, Satu tahun pasca gempa yang meluluhlantakkan Provinsi Sulawesi Barat, tepatnya Januari 2021 lalu sejumlah warga ternyata masih tinggal dalam pengungsian di dalam tenda darurat.
Kepala Desa Mekkatta Haeruddin yang dihubungi Kamis (3/3/2022) mengatakan, di wilayahnya, terdapat tenda dari kementerian. “Ada 2 dusun yaitu Aholeang dengan dusun Rui dari 9 dusun di desa Mekkatta,” ujarnya.
Di Dusun Aholeang, lanjut Haeruddin, masih ada sekitar 10 KK yang masih hidup di tenda, sementara di dusun Rui juga kisaran 10 KK yang juga masih hidup dalam tenda.
Ditanya saat bantuan tahap pertama turun, apakah benar belum tersentuh bantuan, Haeruddin menjelaskan, belum tersentuh karena disebabkan oleh masyarakat itu sendiri dan pemerintah desa pada saat itu yang tidak bisa memenuhi syarat administrasi yang dibutuhkan oleh BNPB.
Bahkan melalui pintu kecamatan maupun himbauannya turun di desa desa, kemudian desa Mekkatta tidak bisa memenuhi itu. “Jadi datanya yang tidak lengkap, datanya belum bisa ditampilkan pada saat itu karena namanya pusatnya gempa pemerintahan pada saat itu lumpuh bahkan kepala desanya kan meninggal,” tandasnya.
Ditambah lagi, warganya banyak yang mengungsi ke tempat lain. “Bukan hanya mengungsinya disini, tapi mengungsinya di luar daerah, bahkan ada yang sampai ke Makassar dan Polewali
Mekkatta sendiri, lanjut Haeruddin adalah pusat gempa.
Untuk klasifikasinya, keseluruhan yang masuk kategori ringan, sedang dan berat, totalnya ada 116 KK . (Satriawan)